KumpulanSastra Puisi Pantun Sajak Prosa Pribahasa Cerpen Balada Kata-Kata Mutiara Qoute Pujangga. cukuplah sudah bagiku ini semua menjadi kenangan terindah. Cinta kita telah usai. Kenanglah cinta kita selalu. Masa lalu bersama mantan dikuburlah dalam2 dgn hati yg penuh sukacita. Jgn diangkat lagi ke permukaan.
Setiap orang tentu memiliki setidaknya sebuah kenangan yang begitu dalam tersimpan dalam ingatan, baik itu kenangan indah dengan sahabat, kenangan sedih bersama keluarga, atau kenangan romantis dengan orang tercinta. Sebuah kenangan akan terasa maknanya bila kita sudah tak bersama lagi dengan orang yang ada di dalam kenangan karena itu, salah satu kenangan yang paling berkesan yang banyak dirasakan orang-orang adalah kenangan saat perpisahan. Nah, kumpulan pantun yang kami sajikan di artikel ini merupakan pantun yang bisa mengekspresikan perasaan Anda tatkala tengah rindu dengan kenangan indah masa Pantun Kenangan1. Pergi ke kota lewat tikungan Bunga rampai ditekan-tekan Kisah kita jadi kenangan Jangan sampai Lihat kolam tak ada ikan Datang petani gali genangan Selamat jalan aku ucapkan Semoga ini jadi Pantang menyerah raih kemenangan Hewan berbulu pergi ke selatan Memori indah jadi kenangan Simpan selalu dalam Burung terbang jenisnya pelikan Terbang rendah di atas bendungan Momen perpisahan memang menyedihkan Simpan saja sebagai Bawa sajadah ke Pulau Bintan Tempatnya ramai buat balapan Kenangan indah muncul di ingatan Terasa damai membawa Pohon kurma tumbuhnya rendah Berwarna coklat, terbelah-belah Kenangan lama yang paling indah Adalah saat masa Daun salam dibuat santan Santan disimpan dalam sepekan Malam malam teringat mantan Kenangan indah tak Ikan hiu dibawa boncengan I miss you, tapi hanya Bawa kereta menuju panti Henti sejenak di jalan merpati Cerita kita telah berganti Namun kenangan tetap di Ke Pondok Indah naik angkutan Badan jatuh, patahlah tulang Kenangan indah bersama mantan Semoga takkan pernah Kakak Arjuna bernama Bima Paling cepat badannya berkeringat Kita berpisah sudah lama Kenangan itu tak usah Bikin santan malam-malam Santan dimasak buat yang ngidam Kenangan mantan begitu kelam Harus lupakan biar tak Duduk berdua bersebelahan Jalan-jalan di atas jembatan Hancur cinta karena selingkuhan Lupakan kenangan bersama Ke Bosnia mencari kerang Malah berjumpa dengan beruang Agar dunia kembali riang Kenangan mantan harus Maling beraksi membuat resah Lompati pagar bercadar merah Hari ini kita berpisah Untuk raih masa depan Jalan-jalan ke Pasar Minggu Membeli gamis yang indah Ini tempat pertama bertemu Juga tempat kita Rumah persegi di perempatan Anak jelita membawa ikan Jumpa lagi di lain kesempatan Kenangan kita jangan Bunga selasih, bunga melati Kakak Yanti menggosok gigi Rasa sedih di dalam hati Semoga nanti jumpa Berhembus laju angin mengalir Tiupnya kencang ke pohon zaitun Sambutlah pesan salam terakhir Aku sampaikan melalui Sungguh manis buah rambutan Enak dimakan perlahan lahan Bila ada sebuah pertemuan Pasti datang sebuah Hujan turun di kota Palu Hilangkan semua keluh kesah Tahun tahun telah berlalu Kini saatnya kita Gadis cantik membawa belati Belati dibawa bersama peti Jangan suka bersedih hati Walau perpisahan sedang Sebelum titik tulislah koma Untung banyak namanya faedah Suka duka dilewati bersama Jadi kenangan teramat Bawa gergaji untuk diasah Gergaji kecil memotong pelepah Hari ini kita berpisah Moga rejeki selalu Dalam sejarah ada prasasti Prasasti tugu di zaman dinasti Kadang lisan ini menyakiti Maaf darimu yang aku Segelas madu dicampur kelapa Badan pun hangat sedap terasa Kesetiaanmu tak kan kulupa Kan teringat sepanjang Simpan ragi di bawah kain Jumpa lagi di masa yang Malam-malam ronda berjaga Dapat sepatu jangan dibawa Meskipun kita berpisah raga Tetap bersatu di dalam Ada zebra ekornya goyang Kulit kuda warnanya sama Jangan menangis duhai sayang Kita berpisah tidaklah Tak jua datang membuat gelisah Ketika kembali jadi tambah seru Secara raga memang kita berpisah Namun di hati tetap ada Bapak-bapak sedang bertamu Berbaju batik membawa duku Betapa banyak jasa-jasamu Selalu baik pada Bila ingin aku betah Sediakan saja buah delima Kini kita akan berpisah Kenangan indah saat Dari kota datang ke daerah Ibu petani bawa merpati Walau kita akan berpisah Aku di sini setia Kakak saya orangnya seni Adik saya selalu meniru Kebersamaan yang singkat ini Membuat sedih dan Putih-putih si bunga melati Melati disimpan di dalam lemari Janganlah dikau bersedih hati Meski perpisahan Jangan pergi terlalu lama Supaya khawatir selesai sudah Suka duka dilewati bersama Jadi kenangan yang amat Minum kopi hanya secangkir Nikmat diminum dengan suami Perpisahan bukanlah akhir Masih dapat Ke pasar membeli ketan Liburan ke kota Surabaya Perpisahan bukan hambatan Untuk mengejar Nafas sesak susah mendesah Lihat bangau di atas kerbau Sungguh berat rasanya berpisah Hatiku galau pikiran Ada gadis menangis pilu Ternyata hatinya sedang gelisah Sungguh cepat waktu berlalu Tak terasa akan Sungguh telaten Ibu Aisyah Menyiram bunga kembang sepatu Walau raga kita berpisah Hati kita tetap Anak muda cari kerjaan Agar tidak hidup susah Akan kurindu semua kenangan Suasana indah yang penuh Memang susah bermain gitar Apalagi di saat gerogi Kita berpisah hanya sebentar Pasti kelak bertemu Jalan-jalan ke kota Blitar Mencari bunga ke dataran rendah Perpisahan tinggal sebentar Jadikan ini kenangan Pergi bermain ke pulau Bangka Membaca buku sejarah kota Perpisahan ini sangat tak kusangka Aku terharu teteskan air Hujan-hujan bajunya basah Ada kilat menyambar kelapa Hari ini kita berpisah Moga cepat kembali Jalan-jalan di kota Padang Pergi bersama ke Berastagi Doakan saya berumur panjang Agar kita dapat bertemu Ke Brastagi beli sepatu Jualan pangan berupa tebu Jumpa lagi di lain waktu Simpan kenangan di dalam Ketumpahan bakso bajuku basah Ingin marah namun pada siapa Walau hati tak ingin berpisah Apalah daya sudah Tanjung Sauh di pulau Bintan Area berlabuh orang penyengat Berpisah jauh bercerai badan Ikatan sahabat tetap baca juga kumpulan pantun terbaik berikut iniPantun Cinta SejatiPantun Berbakti kepada Orang TuaKumpulan Pantun AsmaraPantun Pembuka PidatoKumpulan Pantun 2 BaitPantun Nembak Calon PacarKumpulan Pantun SedihPantun Warna BajuPantun Acara WebinarPantun Good Morning Padaumur 10 tahun itu pula, aku pertama kali mengenal kata pacaran. Sebut saja dia cinta pertama sekaligus pacar pertama untukku. Karena namanya anak-anak, pacarannya juga seolah main-main dan kekanak-kanakan. Tapi perasaan itu seakan masih membekas sampai sekarang. Kenangan kebersamaannya juga seakan masih teringat jelas. KENANGAN TERINDAH BERSAMA AYAH Malam ini aku teringat kepada seseorang yang sangat berarti untukku, dia adalah Ayah. Aku sejak berumur 10 tahun sudah ditinggal oleh Ayah. Kepergian Ayah membuatku sedih sekali. Semua itu karena Ayah harus pergi selama-lamanya menghadap Sang Pencipta. Allah sudah sangat rindu kepada Ayah sehingga aku harus berpisah dengannya. Ayah meninggal disebabkan oleh serangan jantung secara tiba-tiba disaat sedang berwudhu untuk melaksanakan shalat Ashar. Sore hari, begitu adzan Ashar berbunyi memanggil semua orang untuk beribadah, Ayahku langsung pergi mengambil air untuk berwudhu. “Ayah, mau berwudhu?!” tanya Aku “Iya!” jawab Ayah “Jangan lama-lama ya!” “Oke sayang!” BRUG !!!!! dengan suara yang keras “Astagfirullah!!!! Bu.....tadi di dalam ada suara yang keras sekali, seperti ada yang jatuh!” ucap Aku dengan terkejut sekali “Iya, ibu juga kaget sekali!” jawab Ibu dengan memegang dada “Coba dibuka bu!” “Ayah......Ayah........!” panggil Ibu dengan mengetuk pintu “Sini aku buka saja!” Begitu pintu dibuka. “Astagfirullah!!!! Ayah...... Ayah bangun!” ucap Ibu dengan rasa terkejut “Ayah....... bangun!” ucap Aku sambil menangis “Nak, tolong panggilkan siapapun yang ada di luar!” suruh Ibu kepadaku “Baik bu...... Aku pun segera berlari memanggil para tetangga seperti yang ibu suruh. Hingga akhirnya mereka masuk dan langsung mengangkat Ayah memindahkannya ke dalam kamar. Aku tidak tau apa yang terjadi di dalam karena banyak sekali tetangga yang berdatangan. Sehingga datanglah Pak Ustadz yang baru selesai shalat Ashar. “Assalamu’alaikum!” salam Pak Ustadz “Wa’alaikumsalam. Masuk Pak Ustadz!” suruh Ibu dengan wajahnya yang penuh air mata. “Iya....!”jawab Pak Ustadz Aku penasaran sekali ingin melihat keadaan di dalam. Walaupun banyak tetangga berkumpul aku tetap memaksakan diri masuk ke dalam dengan berdesak-desak. Begitu kulihat ternyata Pak Ustadz sedang mengobati Ayah. Entah itu dibacakan do’a atau hal lainnya. Aku sebenarnya tidak menyangka akan seperti ini sehingga Aku memohon kepada Allah agar Ayah baik-baik saja. Beberapa menit kemudian, tibalah seorang dokter yang baru saja dihubungi oleh ibu lewat telepon. Ibu menyuruhku untuk menunggu di luar karena Aku masih di bawah umur. Aku kesal sekali ibu tidak mengizinkanku masuk ke dalam. Tetapi karena Aku penasaran sekali untuk mengetahui kondisi Ayah, Akupun melihat dari jendela kamar. Saat kulihat ternyata dokter sedang memegang tangan Ayah memeriksa denyut nadinya. Begitu dilepas kembali, dokter menggelengkan kepalanya dan ternyata Allah berkehendak lain. “Bu anda yang sabar ya!” ucap Dokter “Maksud dokter!” tanya Ibu “Maaf......suami anda sudah tidak bisa tertolong, karena denyut nadinya sudah tidak berjalan. Jadi sekali lagi saya minta maaf bu!” “Innalillahi Wainna Ilaihi Roji’un!” ucap Pak Ustadz “Ayah!!!! Ayah bangun......!!” ucap Ibu sambil menangis dan membangunkan Ayah Aku sungguh tidak menyangka bila Ayah akan pergi meninggalkan kami secepat ini. Akupun masuk membuka pintu untuk melihat Ayah. Dan begitu kulihat sendiri ternyata wajah Ayah pucat sekali, badannya terasa dingin, tangan pun keram. Sebenarnya Aku tidak siap untuk ditinggal oleh Ayah. Jika Ayah sudah pergi siapa yang akan menemaniku, mengajariku dan menghiburku. Air mata ibu yang terus mengalir membuatku ingin sekali menghiburnya, meski Aku sendiri sangat sedih. Ibu yang begitu sayang sekali kepada Ayah, segera menghubungi orang tuanya yaitu kakek dan nenek. Tidak lupa dengan saudara-saudara jauh. Sambil menunggu kedatangan mereka Pak Ustadz pun menyuruh ibu mempersiapkan tempat untuk memandikannya. Sedangkan Pak Ustadz mengumumkan di masjid dengan menggunakan pengeras suara yang biasa dipakai untuk adzan. Beberapa menit kemudian, tepatnya pukul akhirnya datanglah kakek, nenek dan saudara. Kakek dan nenek sedih sekali melihat Ayah terbaring tertutup kain sehingga nenek pun membukanya dan mencium kening Ayah. Setelah berkumpul semua Ayah pun segera dimandikan dan dikain kafankan. Alhamdulillah banyak orang yang berdatangan untuk melayat Ayah dengan mendo’akannya. Karena waktu sudah tidak memungkinkan, akhirnya Ayah akan dimakamkan esok hari. Ayah kenapa harus pergi secepat ini. Takut rasanya saat mengingat masa laluku bersamamu. Setiap ku melihatmu yang telah tertutup oleh kain kafan, air mata ini selalu tak mampu berbendung. Tangis ini karena kerinduanku padamu. Rindu akan kasih sayangmu. Rindu akan tutur katamu. Dan rindu akan semua yang ada pada dirimu. ****************** Keesokannya, tibalah waktu dimana saatnya mengantarkan Ayah ke pemakaman menggunakan keranda dengan diantar oleh banyak orang. Begitu sampai di tujuan, Aku tidak dapat menahan rasa sakit ini terutama ketika Ayah dimasukkan ke dalam tanah dan ditutup kembali oleh tanah sehingga yang Aku lihat terakhir kali hanyalah kayu bertuliskan nama Ayah yang ditancapkan di atas tanah dengan dipenuhi taburan bunga. Ayahku tersayang, walaupun Ayah sudah pergi selama-lamanya. Aku akan selalu mengirimkanmu do’a, agar Ayah tenang dan ditempatkan di tempat yang lebih baik, kasih Ayah atas segalanya yang sudah kau berikan untukku. Terima kasih juga Ayah untuk waktunya. Aku tidak akan melupakan semua kebaikan dan kenangan-kenangan terindah bersamamu. Selamat jalan Ayah, engkau akan selalu ada dihatiku.
Mungkinkorang ada pengalaman, sejarah or kenangan manis pada tahun 2011 dan mungkin jugak kenangan pahit untuk dikenang. Alahai karut beno..masa-masa ni jugaklah lelaki dan perempuan mandi bersama di laut. Maka jgn hairanlah suasana dah macam kat luar negara. Al-Fatihah unutk Mantan GB ke4 doa bt mendiang GB ke2 ku
Cerpen Karangan Deftendy virgiatmanKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 8 August 2020 Senja telah sirna, langit mulai menghitam. Aku berdiri tanpa alasan menghampiri seseorang yang terdiam di tepi jalan. “Cepet, langit udah gelap nih! Mau apa nggak?” Kataku kepadanya sembari menghampirinya Ya. Dia adalah mantanku, sebut saja Lily. Dia sekelas denganku dan telah berpacaran selama lebih dari satu tahun. Saat ini, ia sedang membutuhkan bantuan untuk pulang ke rumah. Kami sudah bermain di salah satu rumah teman kami. Kebetulan aku membawa kendaraan, aku memberanikan diri menawarinya. Ia tanpa basa-basi langsung menaiki motorku. Hatiku tidak karuan saat itu. Berdekatan dengannya membuatku lebih canggung. “Rumah kamu jauh nggak? Aku belum tahu rumah kamu, kamu tunjukin aja” tanyaku kepadanya “Jauh. Aku kan udah bilang, aku pulang sama temen aja” balasnya dengan tenang “Udah gak kenapa-napa ini, kok. Tenang aja” jawabku Aku siap mengantarkannya dan tiba-tiba saja baru saja sekitar 1 kilometer awan mulai menangis, terpaksa kami meneduh terlebih dahulu di salah satu toko. Tempat itu dan hujan menjadi saksi pertemuan aku dengannya kembali. Kita lenyap dalam pikiran masing-masing. Aku tidak mengatakan apapun kepadanya. Tubuhnya merasa kedinginan, kutawari ia sebuah jaket namun ia menolaknya. Aku tidak mungkin memakaikannya secara spontan karena mengingat bahwa saat ini, diriku bukanlah siapa-siapa bagi dirinya. Kulanjutkan perjalanan dan ternyata masih jauh untuk sampai ke rumahnya. “Kamu yakin gak bakalan pakai? Ini dingin banget lho” kataku sembari berteriak “Nggak apa-apa, kan kehalang sama kamu” jawabnya Suasana semakin sunyi, beberapa kali kutawari jaket tetapi jawabannya tetap tidak apa-apa. Ya sudah kuikuti saja dan biarkan jika dia menganggap diriku tidak peka karena aku mencintai seseorang dengan caraku sendiri. Tubuhku semakin kedinginan. Aku yakin dia pun merasakan hal yang sama. Hujan deras ini membuat diriku merasa mengantuk. Demi membuat sebuah kenangan, kita harus merelakan perasaan kita yang terdalam. Tiba-tiba saja, sebuah mobil maju dengan kecepatan yang tidak konstan di belakangku. Aku yang saat itu melamun kehilangan kendali dan terjatuh ke pinggir jalan. Badanku sakit tapi biarkanlah. Yang terpenting saat ini adalah kondisi mantanku karena ia tak memakai alat pelindung kepala. Sesuai dugaanku, mobil yang barusan melewatiku membuat Lily pergi meninggalkan dunia untuk selamanya. Kusaksikan dirinya dengan penuh rasa bersalah. Air mataku mulai jatuh menuju pipiku. Dunia terasa hancur. Saat ini, aku menganggap bahwa diriku adalah manusia paling bodoh sedunia. Membiarkan mantanku mati dalam sekejap membuat hatiku hancur berkeping-keping. Orang-orang mulai berdatangan dan kupanggil orangtuanya untuk melihat putrinya yang sudah tiada. Aku pulang dan kejadian beberapa jam yang lalu terus teringat di kepalaku. Aku harus menerima semua itu dan aku tidak boleh terlarut dalam kesedihanku saat ini. Cerpen Karangan Deftendy virgiatman Blog Deftendy Virgiatman, akrab dipanggil deftman. Lahir di bekasi tanggal 17 januari 2003. Menyukai fisika dan hobbi menonton film Cerpen Kenangan Bersama Mantan merupakan cerita pendek karangan Deftendy virgiatman, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " This Love Oleh Fadhila Indah Namaku Amanda Manopo. aku sudah terbiasa hidup tanpa cinta karena dia yang membuatku tak bisa lupa atas peristiwa itu. aku saat ini sedang membersihkan kamarku yang sudah berantakan dan Cinta Di Balik Kanker Part 1 Oleh Ni Putu Vania Nirwasita Giselle sedang berbaring di atas tempat tidur di RS Elisabeth. Sudah bertahun-tahun rasanya ia tidak bangun dari tempat tidur itu. Kepalanya sudah ditumbuhi sedikit rambut kecil, tapi masih saja 30 Last Days Oleh Vanda Deosar “Kamu divonis mengidap penyakit Kanker Otak stadium akhir, waktumu tersisa 30 hari lagi dan maafkan kami. Selesaikan urusanmu yang ada disini”. Kata-kata itu menghantam jantungku, bagaimana mungkin aku bisa Sang Hujan Menanti Pelangi Oleh Rivani Azizah Hendarmin Dalam sepotong sore di bawah gelitikan hujan yang menyerbu, tawa tercipta di tengah gemuruh nada hujan yang sendu. Menunggu henti hujan, menghentikan dingin yang menyerbu dengan senyum hangatmu yang Cinta Sejati Oleh Octaviana Indah Fitriani Aku melangkah dengan tubuh sempoyongan. Kepala ku sama sekali tak berani untuk mendongak. Mataku hanya menatap permukaan jalan dengan menyusuri setiap langkahan kaki ku. Benar-benar hari ini hari yang “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
CerpenCinta Romantis : Janji Yang Membisu. Penulis : Ajeng Anggela Sari. Janji kebersamaan kita yang tak akan pernah pupus terlekang oleh waktu. Kini kau telah tenang disana sayang, menanti kehadiranku kembali untuk melanjutkan cerita kita dulu. Tuhan punya cara untuk mengindahkan kisah kita dulu. Janji yang pernah kita sematkan saat
Cerpen Karangan Nia KurniasihKategori Cerpen Galau Lolos moderasi pada 4 March 2015 Saat aku pertama kali melihat mu rasa itu tiba-tiba muncul begitu saja. Saat itu waktu nya pulang sekolah dan aku berdiam diri di dekat gerbang untuk menunggu jemputan tapi tak sengaja aku melihat sosok lelaki yang saat ini aku cintai. Debaran dada ini membuatku seolah-olah terbang ke langit ke tujuh denyutan nadi ini bertambah cepat seraya aku melihat mu. Ada apa dengan ku?, apa yang terjadi pada diriku? Aku benar-benar tak mengerti apa yang terjadi pada diriku saat ini!?. Aku hanya melihat laki-laki itu ohh tuhan apakah ini yang disebut cinta pada pandangan pertama padahal aku tak kenal siapa dia Siapa nama nya saja aku tak tahu, tapi rasa cinta ini mendorong ku untuk lebih tau identitas diri nya. Hari itu berlalu dengan cepat nya, hari di mana aku mendapat kan cinta pertama ku, Hari di mana hidup ku lebih berwarna karna hadir sosok lelaki yang ku cintai itu. Hari selanjutnya aku mulai mencari tau tentang diri nya, yess…!! Saat ini aku baru tau kelas nya gak papa lah sudah ada satu kemajuan. Dan yang sangat membuat ku senang aku dan dia seangkatan tapi kelasnya sangat berjauhan denganku walaupun satu sekolahan tapi kalau kelasnya berjauhan mungkin saja aku tidak bisa melihat nya setiap hari. Hari demi hari aku belum mengetahui nama nya, rasa penasaran ini meluap-luap di dada ku Ohh… Tuhan siapa nama nya…??? Hari itu hari yang sangat tak terduga bagi ku di mana hari itu aku mengetahui nama nya terimakasih tuhan terimakasih. Detik demi detik berlalu, jam demi jam berlalu tak terasa pertemuan pertama ku dengan dia sudah berlalu selama 3 bulan, 3 bulan dimana hari-hari ku lebih berwarna, lebih indah tetapi hari-hari itu sirna begitu saja saat aku tahu dia sudah mempunyai kekasih, dan saat aku tahu aku melihat nya mereka bermesraan di depan ku!!, saat tangan mereka bertautan, saat mereka bercanda tawa. Aku melihat nya, dia tak tahu apa yang ku rasakan saat aku melihat semua adegan itu dia tak tahu, karena aku bodoh, aku yang salah, aku yang bodoh, mengapa aku tak langsung memberi tau dia perasaan ku yang sebenarnya karena aku bodoh, karena aku terlalu malu, jadi apa boleh buat aku harus menerimanya, menerima semua kenyataan pahit ini. Tapi aku tak habis pikir mengapa aku masih mencintai lelaki itu, lelaki yang sudah mempunyai kekasih yang sangat lebih cantik dari ku, mengapa aku masih mengharapkan nya Padahal dia sudah mempunyai pacar yang cantik, putih, tinggi sedangkan aku? Aku sudah berusaha melupakan nya, tetapi rasa itu tetap bersarang di hati ku, rasa cinta ku padanya. Tak tahu kenapa aku merasa bahwa perempuan itu bukan perempuan yang baik untuk nya aneh… Sekarang aku sudah mengetahui akun facebook nya dan benar saja status hubungan nya berpacaran dengan perempuan itu huhhh sabarr.. Jadi aku tau kapan ulang tahun nya, status status nya setiap hari, memandangi foto foto nya jadi saat aku tidak bertemu di sekolah, aku masih bisa melihat foto nya. Hal ini menjadi kebiasaan di dalam hidup ku. Hingga aku mengetahui bahwa dia putus dengan pacar nya hati ini luar biasa gembira, karena aku sudah duga ini tidak akan bertahan lama dan aku tahu manta pacar nya adalah seorang perempuan gak baik. Tapi aku sedih melihat nya, dia jadi pendiam status-status di facebook nya juga seperti orang hancur berantakan. Aku tak mau dia terus begini ohh… Tuhan berilah dia kekuatan, beri dia perubahan positif di dalam hidup nya aamiin… Beberapa hari kemudian biasa nya saat waktu shalat dzuhur aku sering ke masjid di dalam sekolah untuk menunaikan shalat. Tetapi saat aku perhatikan ada yang berbeda dari biasa nya dia shalat… Terimakasih ya allah Perubahan besar telah terjadi dalam diri nya. Saat dia masih berpacaran dengan mantan pacar nya biasanya dia tidak shalat, biasanya dia bermain bersama mantan pacar nya itu. Sungguh senang tidak terkira melihat dia berubah seperti itu. Sejak saat itu aku sering bermimpi tentang diri nya. Mulai hanya dia tersenyum ke arah ku, semakin dekat, semakin dekat dan semakin dekat tapi itu cuma sebuah mimpi. Hari demi hari aku lalui sudah 1 tahun lebih berlalu pertemuan pertama itu. Sudah satu tahun lebih aku mencintai nya sampai sejak ini aku masih tidak berani menyatakan perasaan ku. Aku tahu aku tidak sebanding dengan nya aku sadar akan semua itu tapi apakah aku tidak boleh berharap lebih untuk ini? Kadang aku sempat bertatap mata dengan nya mata indah nya menerawang tajam seakan ingin tau apa yang sedang aku pikirkan aku senang dengan semua ini. Hingga saat ini waktu aku terakhir kali melihat nya lagi. Sudah berapa lam aku tak melihat nya rasa rindu yang mendalam ini menyiksa ku walaupun kita belum berkenalan. Walau aku tahu dia pasti tak mengenal ku. Aku pasti harus melupakan nya. Saat aku tak bisa melihat nya lagi Saat aku tak bisa mendengar suara nya lagi Saat aku tak tau kabar dirimu lagi Saat aku tak bisa menatap mata indah mu lagi Aku akan tetap mencintai mu Walau pun kau tak mengenal ku Walau pun kau tak mencintai ku Walau pun kita tak pernah saling bicara Tapi semua hal itu indah bagi ku Semua hal itu menakjubkan bagi ku Dan semua itu akan menjadi kenangan terindah dalam hidup ku. Selamanya… Cerpen Karangan Nia Kurniasih Cerpen Kenangan Terindah merupakan cerita pendek karangan Nia Kurniasih, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Cinta Yang Tak Pernah Padam Oleh ResMul Semua pekerjaan rumah sudah aku selesaikan. Aku duduk menghadap jendela yang mengarah ke halaman belakang rumahku. Aku memperhatikan kolam ikan kecil, sekumpulan bunga anggrek berwarna ungu, putih, dan merah Merah Jambu Telah Usai Oleh Arizatul Lailin Nisfah Angin berbaris tenang, melewati pohon hijau yang rindang. Sedang ombak masih sibuk berjalan-jalan, kepiting mulai keluar dari rumahnya. Itulah yang kulihat selama 17 tahun ini, hi namaku Lisdiana biasa Cinta dan Persaudaraan Oleh Kiki Widyasari “Aku sedih Sar”, isakku kepada Sarah “memang apa masalahmu dengan Ilham yass?, bukannya kamu udah temenan lama sama dia..? kok sekarang tiba-tiba jadi marahan gini sih” jawab Sarah seakan Ketika Aku Menakdirkanmu Oleh Abbluadam Takdir itu seperti labirin, berbagai kemungkinan bisa terjadi, arusnya pun tak menentu manis, pahit, senang, atau pun sedih. Tak ada yang bisa menebak akan kemana Takdir itu berujung. Kata Sebuah Mimpi Sebelum Tidur Oleh Santika Dewi “Good Bye my last years, welcome New Year, happy time, happy day, everywhere”, ku lihat lagi sebuah catatan kecil yang sempat ku tulis beberapa waktu yang lalu di tanggal “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

kenanganterindah Kamis, 11 Desember 2014 MANTAN TERINDAH ITU KAMU LISTA YUNIARTI. Jujur aku tak pernah mencoba melupakanmu, yg aku lakukan membiarkan perasaan ini mengalir dgn sendirinya, hingga aku tak mengingat nya lagi hati dan pikiranmu, bersama dia Jika tidak katakan tidak, jika iya , katakan iya, jangan berbohong dan membuat ku

Cerpen Karangan Fanny Amelia AnandaKategori Cerpen Anak, Cerpen Perpisahan, Cerpen Persahabatan Lolos moderasi pada 16 August 2014 Hari-hari ku begitu bermakna saat aku melewatinya bersama sahabat-sahabat yang ku sayangi. setiap hari aku selalu menghabiskan waktu bersama mereka. Besok adalah hari pertama liburan semester, kira-kira liburan ini aku mau kemana ya bersama teman-teman ku? mungkin kita kumpul-kumpul bareng dan bersenang-senang bareng deh. Keesokan harinya aku dan sahabat ku yang bernama zahra bercerita di tempat kami biasa berkumpul bersama. di sana ia bercerita kalau seminggu lagi ia bakalan pindah ke manado. “fann kayaknya minggu-minggu ini aku mau pindah deh” “kemana?” tanyaku penasaran “ke manado” “ngapain? kok cepet banget sih” “gak tau” Aku terdiam dan tiba-tiba dan memikirkan sesuatu. “kenapa kamu pindah secepat ini zar? aku baru ngerasain sahabatan sama kamu cuma sebentar, walau ada sahabat ku yang lain tapi yang bisa memahami aku cuma kamu.” Tiba-tiba zahra mengagetkan ku “hayo… kamu lagi ngelamunin apa?” “apaan sih zar” “oh iya dari kemarin aku mau bilang sama kamu besok aku mau pulang kampung” “ngapain?” “gak tau deh orangtua aku yang tau” “sampe kapan?” “kira-kira 5 hari, setelah pulang besoknya aku siap-siap berangkat ke manado. trus besoknya lagi langsung berangkat” Aku hanya bisa sedih saja. rasanya aku gak rela buat melepas kepergiannya. rasanya air mata ini ingin menetes begitu saja. tapi aku tahan karena aku gak mau bersedih di depan sahabat ku. “aku di sana cuma 5 tahun. abis itu aku ke sini lagi” katanya “janji ya?” “iya. tar kalo aku udah kesini orang yang pengen pertama aku temuin yaitu kamu” “awas ajah kalo kami ingkarin janji ke aku” “gak bakal” Tiba esok hari sahabat ku pun pergi ke kampung halamannya, hari-hariku terasa begitu sepi tanpa dia. Hari terus berganti sepi pun terus membayangi ku. 5 hari ku tanpa kehadiran sahabat Tiba saatnya ia kembali dari kampung halamanya. rasa senang menyelimuti hati ku, akhirnya sahabat ku balik lagi ke sini. tapi hari ini adalah hari terakhir bersamanya. Hari ini aku ingin menghabiskan waktu terakhir bersamanya. hari ini aku jalan-jalan bersama zahra dan yang lainnya. di sana aku bercanda-canda bersama mereka, hari ini begitu sepesial untuku. Seketika sedang bersenang-senang zahra pun ditelepon dan disuruh untuk pulang untuk membeli barang-barang utuk besok pergi. “fann maaf aku disuruh pulang sama orangtua ku untuk membeli keperluan untuk besok” “iya zar gak papa” padahal hati aku kecewa banget tapi tak apa lah Zahra pun pulang aku pun juga begitu Hari ini adalah hari dimana sahabatku benar-benar pergi meninggalkan aku dalam waktu yang cukup lama. Hari ini aku tidak libur karena ada pelajaran tambahan dari siang sampai sore. oleh karena itu aku kecewa karena gak bisa lihat kepergian zahra. aku terus memikirkan itu hingga akhirnya aku gak konsen sama sekali. Akhirnya aku pulang dari sekolah dan langsung ke rumah zahra, ternyata ia udah berangkat dari 1 jam yang lalu. tiba-tiba salah satu teman ku menghampiri ku dan memberikan sebuah surat. “fann, ini surat buat kamu dari zahra” “oh makasih ya” “iya sama-sama” Aku membuka secara perlahan dan membacanya “fan, maaf aku gak bisa di samping kamu kaya dulu lagi. maaf karena aku gak bisa lindingi kamu lagi. Aku harap kamu jadi anak yang baik ya buat orangtua kamu. jangan lupain aku ya. Walau jauh kita kan masih bisa komunikasi lewat hp kalo gak jejaring sosial. aku masih ada kok di hati kamu. jaga persahabatan kita ya. i love my best friend” Gak tau kenapa rasanya dada ini begitu sesak tak terasa pipi ini sudah basah dengan air mata ku. aku menuju rumah dan langsung meluapkan kesedihan ku. “zar walau aku sama kamu jauh kamu akan tetep jadi sahabat aku kok. makasih ya karena kamu udah ngasih yang terbaik buat aku. aku bakal kuat ngelewatin hari-hari tanpa mu” kataku dalam hati Aku tetap menjalani semuanya seperti janji aku kepada zahra. i miss you ~ SELESAI ~ Cerpen Karangan Fanny Amelia Ananda Facebook Fanny Amelia Ananda Cerpen Kenangan Terindah Bersama Mu merupakan cerita pendek karangan Fanny Amelia Ananda, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " My Childhood Friend Is A Mermaid Oleh Rabiatul Adawiah Pagi itu.. Aku duduk di kamarku yang sangat sunyi, yang ada hanya aku dan cahaya mentari yang indah. Aku menatap jendela kamarku, seraya mengingat kenangan singkat masa kecilku yang Pergi ke Tanah Suci Oleh Adelia Shiffa Fajariani Halo perkenalkan namaku Rachel. Aku bercita-cita ingin membawa kedua orangtuaku ke Mekkah, Arab Saudi. Tapi rasanya itu mustahil. Butuh berpuluh-puluh tahun untuk menabung uang. Orangtuaku bekerja sebagai penjual nasi Mantan Bertahan Dengan Rasa Sakit Oleh Ditha Nurmala Gue punya pacar bernama rian saputra, Mulanya kita sebatas teman kerja… Berawal dari kebencian gue sama dia, yg padahal gue sendiri ga tau kenapa gue sangat membenci dia. Saat Embunku di Atas Karya Tuhan Oleh Fadli Anas Sudut ini membuatku sempit untuk melakukan gerakan-gerakan indahku, “arrrgh, kenapa, hanya aku Tuhan…! Hanya aku yang berbeda dengan mereka, lincah, tanpa sadar mereka sekarang berbicara seenaknya di depanku, aku Perjuangan yang Terbuang Sia Sia Oleh Salsa Nurul Aisyah Aku, Adinda, dan Laura adalah 3 sekawan yang sangat akur, kalaupun berantem palingan juga sehari gak lebih. Karena kami telah bersahabat sejak lama kami merasa bosen kenapa persahabatan kita “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Tapiah ya, Yogyakarta pula yang jadi saksi saat kali kedua kami, saya dan mantan pacar, kembali berlibur tapi ternyata harus jadi liburan bersama yang terakhir, karena setelahnya di bandara Adisucipto hubungan kami pun resmi berakhir 🙂 Yogyakarta, kota yang penuh kenangan, sukacita, bahagia, canda tawa, rasa haru, kesedihan sampai airmata
Cerpen Karangan Rizki NuramaliaKategori Cerpen Cinta Romantis Lolos moderasi pada 16 January 2021 Bagaimana rasanya ketika mantan kekasihmu tiba-tiba menghubungimu lagi? Apa yang akan kau lakukan? Karena itu terjadi padaku. Dua hari yang lalu mantan kekasihku tiba-tiba saja menghubungiku melalui akun Instagramku. Aku sempat tak mengenalinya, dia sangat berberbeda saat kami berpacaran dua tahun lalu. Ada banyak sekali rasa canggung diawal pembicaraan dalam chat room, bahkan aku sangat ragu untuk membalas pesannya. Berulang kali berpikir, kuketik, kuhapus dan kuketik kembali pesan balasanku padanya. Sempat kulihat beberapa postingan dirinya. Kupikir hidupnya sangat-sangat jauh lebih baik dari saat dirinya berkencan denganku. Bahkan kutahu kini profilnya sebagai professional photographer dan telah memiliki studio sendiri dengan reputasi yang bagus. Mengetahui hal itu membuatku jadi sangat ragu, pikiran seperti untuk apa mantan kekasihku kembali menghubungiku setelah dua tahun mengakhiri hubungan denganku? Apa dia ingin menunjukan dirinya jauh lebih baik setelah putus denganku? atau apa? Alasan keraguanku lainnya adalah karena perpisahan hari itu bukanlah perpisahan yang baik. Membuatku dilema untuk membalas pesannya atau tidak, dan bahkan lebih jauh lagi mantanku itu meminta bertemu denganku. Tapi memangnya ada perpisahan yang baik? Tangisan, kemarahan, kekecewaan bahkan sampai kebencian pasti selalu beriringan dengan yang namanya perpisahan suatu hubungan. Begitupun denganku dan Mas Rama. Rabu 1900 “Gadis” Sapanya saat pertama kali aku bertemu dengannya. Perasaan kembali pada hari dimana aku tengah bersama dengannya datang memenuhi hatiku. Bahkan suaranya masih sama saat dirinya memanggil namaku. Bodohnya aku akhirnya meng-iyakan permintaannya untuk bertemu. Dan disinilah aku duduk dengannyanya, di kafe yang dulu menjadi tempat favorit kencan kami. Tak ada yang berubah, semua masih sama disini, bahkan aku memilih tempat duduk pojok dimana aku dengan Mas Rama mengahabiskan waktu bersama di kafe ini. Dulu. Kikuk. Tak tahu harus bertingkah seperti apa. ”lama tak berjumpa” atau “apa kabar” haruskah menjadi sapaan pertama setelah dua tahun tak berjumpa. Akhirnya aku hanya melemparkan senyum padanya. Senyum yang kubuat semanis mungkin. Percayalah sosok mantan kekasihku yang dulu seperti telah hilang dari pria yang saat ini duduk di hadapanku. Wajahnya dan gayanya lebih maskulin menampilkan sosok pria dewasa. Aku bahkan mematung untuk sementara, wajahku dibuat tersipu olehnya. Kutarik napas dalam-dalam. Awal Desember malam itu, seperti terasa lebih hangat padahal cuaca sudah mulai dingin karena musim hujan. “bagaimana kabarmu?” Tanyanya, membuka pembicaraan. “aku baik” Singkat balasku. “kutebak kabarmu juga baik-baik saja. benar bukan?” Lanjutku. Mas Rama hanya tersenyum dan menyeruput kopinya. Tampan. Mataku awas memperhatikan dirinya, membuatku sadar, Ah aku pasti jatuh cinta pada dirinya dulu karena paras tampannya, yang bahkan sangat mempesona saat hanya meminum kopi seperti itu. “pasti keputusan kita berpisah hari itu benar-benar yang terbaik untuk hidupmu” Aku menunduk mengatakan itu, teringat saat-saat kata putus keluar dari mulutnya begitu saja. Sakit. “karena kupikir sepertinya hidupmu menjadi baik-baik saja bahkan jauh lebih baik setelah aku pergi dari hidupmu?” Lanjutku. Perkataanku itu membuat suasana pertemuan kami di kafe malam ini menjadi sangat, ehm tak enak. Ingatan menyakitkan antara aku dengan Mas Rama seperti diangkat kepermukaan. Wajahnya berubah menjadi sangat serius. “maaf” Ucapnya kemudian padaku. Ada perasaan aneh mendengar permintaan maafnya itu. “tak usah meminta maaf begitu padaku. Sepertinya itu memang jalan terbaik untuk kita saat itu” Kataku. Bertingkah seolah bukan apa-apa perpisahan hari itu. Padahal aku selalu menangis setiap hari saat mengingatnya. Mataku selalu bengkak hasil menangis semalaman. Melamun setiap saat, bertanya apa dan dimana kesalahanku hingga kata putus keluar begitu saja darinya. Itu masih tetap menjadi misteri bagiku. Alasan Mas Rama hari itu memutuskanku, aku masih tak tahu. Semuanya masih baik-baik saja saat itu, bahkan aku masih selalu mendapat pesan manis darinya, menghabiskan banyak waktu bersamanya, tak ada permasalahan ataupun pertengkaran apapun diantara aku dengan Mas Rama. bahkan hari itu adalah kencan sabtu malam kami. Tapi tiba-tiba saja, aku merasa menjadi tahu rasanya tersambar petir itu seperti apa. Ia berkata ingin putus denganku. “Mas benar-benar minta maaf padamu Gadis” Ucap maafnya lagi padaku. Dalam hati aku bertanya-tanya mengapa baru setelah dua tahun permintaan maaf itu kudengar. Sepertinya aku telah menjadikannya kekasih tanpa tahu dan mengenal sosoknya seperti apa. Karena aku tak mengerti dirinya, bahkan sikapnya saat ini yang tiba-tiba meminta bertemu dan meminta maaf padaku. Oh, rasa sakit dari hari-hari sulit setelah putus dengannyapun seperti datang kembali menusuk-nusuk hatiku. Menghindari tatapannya, tak ingin terlihat rapuh di hadapannya. “kau pasti merasa tak adil dengan semua keputusanku yang tiba-tiba ingin mengakhiri hubungan kita dan pergi begitu saja” Ungkitnya, mengapa ia seolah mengorek kembali luka lama yang susah payah kuobati. Tahu pembicaraannya kemana, aku tak tahan jika harus mendengarnya lebih banyak lagi. Mataku sudah mulai berkaca, siap mengeluarkan air mata dari sana. Akhirnya aku bangun dari dudukku, terkaget Mas Rama melihatku yang tiba-tiba berdiri dan meraih tasku siap untuk pergi. “Maaf Mas sepertinya aku harus pergi, mungkin lain waktu kita sambung lagi” Kataku, sekaligus berpamitan padanya. Mengakhiri pertemuanku dengan Mas Rama, tak ingin aku berlama-lama dan tak ada yang tahu aku akan menagis satu detik kemudian jika aku tetap tinggal bersamanya. Mengambil langkah besar aku pergi menuju pintu keluar kafe. Masih kulihat bayangnya dari pantulan jendela kaca kafe Mas Rama yang terus menatapku seolah tidak menginginkan kepergianku. Bahkan sempat dirinya memanggil namaku, namun aku pura-pura saja tak mendengarnya, mengabaikannya dan berjalan lebih cepat. Ingin cepat aku menjauh darinya. Dalam langkahku ada rasa sesal dan juga perasaan seperti telah selamat. Namun akupun merasa seperti seorang pengecut yang melarikan diri begitu saja. Seharusnya kudengarkan ceritanya, karena mungkin saja bisa menjawab pertanyaanku selama ini, rasa penasaranku, alasan dirinya mengakhiri hubungan denganku. Namun semua itu terlalu menyakitkan untukku. Aku takut tak siap dan tak mampu menerima semua itu. Menyisakan aku yang kembali terluka seperti hari-hari setelah kepergiannya dua tahun lalu. Aku yang sangat kacau dibuatnya kala itu. Aku tak mau. Ting Notifikasi ponselku From Mas Rama Gadis, Mas minta maaf. Sekali lagi Mas meminta maaf padamu. Mas mengerti kamu pasti sangat marah hingga membeci Mas. Mas mengerti itu, tapi Mas harap bisa memperbaiki hubungan kita kembali. Aku mendengus tak percaya membaca pesan darinya. Apa katanya memperbaiki hubungan? Kita? Kupikir setelah berpisah darinya tak akan ada lagi kata “kita” antara aku dengannya. Kutatap langit malam dalam perjalanan pulang, perasaan tak menentu memenuhi hatiku. Bagaimana manusia itu bisa dengan mudahnya bersikap seperti itu. Setelah pergi dengan alasan yang tak pasti kini datang kembali sesuka hati. Bahkan hatiku masih belum sembuh sepenuhnya, atau bahkan memang tak pernah sembuh karenanya. Setiap teringat kata-katanya, momen kebersamaanku dengannya, dadaku selalu saja merasa sesak. Rasa sakitnya masih meninggalkan jejak disana. Entah apa inginku, setelah maaf yang kini akhirnya kudengar dari mulutnya. Hatiku masih saja tak bisa menerimanya. Seperti apa perasaanku saat ini, aku tak bisa menjelaskan ataupun memastikannya. Marah, tentu aku marah, sedih dan benci padanya, namun perasaan lebih membenci diri sendiri terasa lebih besar dan menguasai hatiku. Aku membenci diriku yang menjadi wanita bodoh yang tak bisa melupakannya, menangisi kepergiannya, tak bisa memperbaiki hatiku, atau bahkan memulai hari yang baru tanpa ingatanku saat bersamanya. Aku membenci diriku yang tak ingin aku mengakuinya bahwa aku masih mengaharapkannya. Senin 1700 Berdiri menatap salah satu lukisan, hanyut didalamnya. Meski aku tak tahu pasti apa makna dari lukisan itu, betah aku berlama-lama memandangnya. Klik Suara kamera memotret, aku berbalik kearahnya. Mataku terbelalak melihat siapa pemilik kamera itu. Oh haruskah aku bertemu dengannya setelah melarikan diri darinya minggu lalu. “cantik” Ucapnya singkat setelah memeriksa hasil jepretannya, yang kutahu akulah yang menjadi objek fotonya itu. “jangan mengambil fotoku tanpa izinku” Ucapku padanya, bukan sapa yang mengawali pertemuan kami sore ini. Mas Rama kemudian berjalan mendekat kearahku. Fokusku yang tadi hanya pada lukisan di depanku kini menjadi terpaku pada mantanku yang tiba-tiba hadir diacara pameran salah satu teman kuliahku. Bagaimana bisa Mas Rama berada disini juga *tanyaku dalam hati “kenapa? Kau bertanya mengapa aku bisa disini?” Tanyannya, membuatku terlihat seperti tertangkap basah. Bagaimana dirinya bisa mengetahui isi pikiranku. Kualihkan pandanganku darinya, mencari sesuatu sisi lain disebelah sana, entah apa itu yang ingin kulihat yang jelas aku tak ingin melihat Mas Rama yang baru saja berhasil membaca isi pikiranku. “Mas dapat undangan untuk memotret beberapa foto lukisan hari ini” Jelasnya tanpa kuminta, Mengapa kini Mas Rama setelah putus dariku bisa menjadi se-peka itu padaku, mengapa tidak dua tahun lalu saat kami berdua masih berkencan. Dulu kode-kodeku dulu tak ada satupun yang dimengertinya dan sekarang lihat dirinya. “aku tak bertanya” Balasku, berbohong. Mas Rama hanya membalas dengan senyum perkataanku. Tak ingin berlama-lama aku dengannya, kulihat saja jam di tanganku. Sudah masih belum pukul 6 sore, namun bertingkah seperti sudah memiliki rencana selanjutnya yang menantiku. Padahal hari ini pameran inilah satu-satunya acaraku. “aku pergi ya Mas, nikmati pamerannya” Ucapku, berbalik dan keluar ruangan pameran. Berusaha berjalan dengan tenang, tak ingin melakukan hal yang membuatku tampak bodoh seperti minggu lalu, aku sangat jelas ketara tengah melarikan diri darinya hari itu. Sampai di pintu keluar kutatap jalanan. Hujan. Hahh Mengapa harus hujan disaat seperti ini. Dan bodohnya aku tak membawa payung padahal jelas December ini musim hujan akan selalu datang meski tak dapat kupastikan kapan datangnya dalam 24 jam. Haruskah aku berlari hingga halte bus. Karena hujan sore ini seperti tak ada niatan untuk berhenti. Akhirnya kugunakan tas kecilku untuk menutupi kepalaku dan saat bersiap melangkah melewati hujan, tanganku dihentikan seseorang. Membuatku tertahan, dan tetap berada di posisi awal. “kebiasaan menerobos hujanmu itu tak pernah hilang rupanya” Ucap pria itu, mantanku, yang menghentikanku berlari melewati hujan. Mengingatkan kebiasaanku yang selalu menerobos hujan, kedinginan dan terkena demam kemudian. Tak menyahuti perkataannya, mataku fokus pada genggaman tangannya yang masih tak dilepaskannya dari tanganku. Mengerti arti tatapanku pada tangannya itu, segera Mas Rama melepaskan genggamannya. Berpura-pura bukan sesuatu yang besar, meski hatiku menjadi berdebar tak karuan karena sentuhannya yang sudah lama akhirnya bisa kurasakan lagi. Mas Rama kemudian mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Payung biru tua yang sedang ia buka, ada gantungan panda disana, yang kutahu dan jelas aku tahu siapa pemilik payung itu awalnya sebelum kini berada di tangannya. Payung lamaku dulu yang sempat kuberikan padanya, bagaimana dirinya masih memilikinya dan memakainya. “ayo” Ucapnya setelah payung itu berhasil dibukakannya. Aku hanya memalingkan wajahku darinya, kuharap Mas Rama mengerti bahwa aku jelas menolak tawarannya. Bagaimana bisa aku berpayungan bersama mantan kekasihku, lucu sekali. Hujan sore ini pasti akan menertawakanku. “cepat, kau bisa sakit kedinginan jika terus berdiri disitu” Lagi ajaknya padaku. Masih saja kuacuhkan dirinya. Tak lama kemudian saat kulihat lagi Mas Rama tengah berjalan memakai payung keluar area gedung. Meninggalkanku, sendiri. Wah, tak bisa kupercaya bagaimana dia bisa begitu acuh pada wanita, bisa-bisanya Mas Rama dengan tega meninggalkanku, sendiri menunggu dingin dan hujan yang entah kapan bisa reda. Tapi bukankah aku sendiri yang tadi bersikap jual mahal dengan mengacuhkan tawarannya ikut berpayungan dengannya. Kupukul kepalaku. Mercau tak jelas kemudian. Bodoh! Bagaimana kau bisa berharap mantan kekasihmu itu mau beridiri menunggu dan menemanimu atau benar-benar berpayungan ditengah hujan. Dasar Gadis bodoh! “Gadis, pegang ini” Tiba-tiba saja, sejak kapan Mas Rama kembali dan berada di sampingku kini. Memberikan payungnya padaku. Yang tanpa sadar pula tanganku meraih dan menerima payung itu. Masih memandanginya, Mas Rama yang tengah membuka jaket yang dikenakannya, tak kusangka apa yang selanjutnya ia lakukan padaku. Dipakaikannya jaket miliknya di tubuhku. “ayo. Hari akan semakin dingin” Ucapnya, aku yang masih mematung kehilangan otakku ulah mantan kekasihku. Mengambil payung yang tadi Mas Rama berikan padaku dan merangkulku untuk berjalan berada dalam satu payung bersamanya. Oh benar-benar. Bagaimana bisa? bagaimana aku membiarkan mantan kekasihku memperlakukanku sesuka hatinya seperti sekarang ini. Berkali-kali aku melirik wajah Mas Rama, ada segurat senyum di bibirnya. Apa dirinya menikmati berjalan, berpayungan bersama mantan kekasihnya ini. Aku pasti sudah gila. Cerpen Karangan Rizki Nuramalia Blog / Facebook Kiki Cerpen Aku Kembali Bersama Mantan Kekasihku Part 1 merupakan cerita pendek karangan Rizki Nuramalia, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Better Than You Part 1 Oleh Sahaq Alby Mendung sore ini begitu sendu, aku tenggelam dalam lamunan rintik hujan. Merindu seseorang yang sudah tak ada di sampingku, teringat memori dimana aku dan kamu berlari untuk mencari tempat Janjimu Oleh Tri Kisah cintaku, sebuah lagu dari band terkenal yang menceritakan kisah cinta yang begitu memilukan, seperti halnya kisah dalam hidupku. Pagi hari itu aku bangun seperti hari-hari biasa sebelumnya, disaat Catching Lyn Dwilogi Part 1 Oleh Yvonemelosa Aku menatap wanita yang saat ini duduk di hadapanku. Aura kecanggungan terasa pekat menyelimuti. Ia masih tampak sama sekaligus berbeda. Wajahnya masih tampak imut bagiku, seakan waktu berhenti disekitarnya. 7 Alasan untuk Hidup Part 1 Oleh Mella Amelia Akankah manusia takut saat hari kiamat tiba? mungkinkah mereka bisa berlari menghindari sang maut yang siap mengakhiri hidup indah mereka? Apakah mereka akan teriak, menangis, bahkan memohon diberi perpanjangan Kisah Baru Oleh Dian Islammiyati Ini merupakan gelas keempat berisi teh hangat yang ia pesan semenjak tiga jam yang lalu. Nina bahkan tidak peduli pada punggungnya yang terasa pegal ataupun perutnya yang sudah terasa “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

SuamikuSeorang Ningrat Antologi cerpen [ Nanang VI ] membaca online yaitu merelakan, mengikhlaskan dan membuat bahagia sang mantan dengan kakaknya, Kaysan ia pun sudah melewati masa memaafkan, merelakan, dan melupakan, Anisa.. Season 2. [

Akuterpikir bila kita tidak bersama-sama lagi Jika Tuhan bisa aku ajak bicara.. Aku pasti bicara "Ohh.. Tuhan jika kau ambil nyawa sahabat ku,ambilah juga nyawaku'' Jika diperintahkan untuk memilih pun aku pasti memilih sahabat dari pada seorang kekasih.. Sahabat.. Aku berharap kita tidak akan berpisah lagi www.lokerpuisi.web.id Kaliini kita pengen memberikan kutipan beberapa lagu yang pas dinyanyikan buat mantan. 1.ST12 – Aku Masih Sayang. Buat yang belum move on dan masih sayang sama mantannya, lagu ini bisa buat menemani saat-saat kamu inget dia. Kalau kamu pengen jujur sama perasaan kamu sendiri, bisa kok kamu nyanyikan lagu ini buat dia yang masih kamu sayangi. .
  • 4j8ctzht19.pages.dev/17
  • 4j8ctzht19.pages.dev/29
  • 4j8ctzht19.pages.dev/223
  • 4j8ctzht19.pages.dev/167
  • 4j8ctzht19.pages.dev/317
  • 4j8ctzht19.pages.dev/65
  • 4j8ctzht19.pages.dev/158
  • 4j8ctzht19.pages.dev/327
  • cerpen kenangan terindah bersama mantan