Bacajuga: 28 April, Mengenang "Si Binatang Jalang" Sebagai Hari Puisi Nasional. Puisi-puisi Chairil Anwar sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain Selected poems of Chairil Anwar (1962) dan The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar (1970) oleh Burton Raffel; The Complete Poems of Chairil Anwar (1974) oleh Liauw Yock Fang
PUISI KESABARAN Karya Chairil Anwar Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil berutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba Maret 1943 Chairil Anwar Buku Aku Ini Binatang Jalang Gramedia Pustaka Utama ā 1996 KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR Beri peringkat Mau dapat update Puisi Normantis tiap hari? Bergabung dengan pelanggan lain TRIBUNMURIACOM, KENDAL - Rumah Sastra Kaliwungu bersama dengan SMAN 1 Kaliwungu, Kendal menggelar peringatan 100 tahun Chairil Anwar, Sabtu (30/7/2022) kemarin malam. Peringatan dimeriahkan dengan pembacaan 10 puisi 'gubahan puisi-puisi Chairil Anwar' oleh penyair asal Semarang, Basa Basuki di GOR SMAN 1 Kaliwungu Kendal. Analisis Puisi Kesabaran Karya Chairil Anwar Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing menggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba Struktur Puisi 1. Struktur Batin a. Tema Tema di dalam puisi Kesabaranā karya Chairil Anwar ini menceritakan tentang kesabaran penulis dalam menghadapi orang lain di dalam hidupnya. b. Perasaan Perasaan dalam puisi ini ialah perasaan penyair yang berusaha sabar dalam menghadapi hidup dan ia tidak perduli dengan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. Ia memilih diam dan tidak berkomentar. c. Nada dan Suasana Nada dalam puisi ini menunjukkan amarah dan rasa kesal, terbukti pada larik-larik Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Suasana dalam puisi ini menggambarkan jiwa yang kuat Sang Penyair. Sebab ia tidak memikirkan apa yang membuatnya sakit hati. d. Amanat Pesan yang dari puisi ini ialah harus sabar dalam menghadapi masalah, sebab masalah pasti akan selalu datang dalam kehidupan kita. 2. Stuktur Lahir a. Diksi Diksi atau pemilihan kata yang digunakan Chairil Anwar dalam puisi ini ialah menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembacanya b. Imaji Aku tak bisa tidur imaji taktilis Orang ngomong, anjing menggonggong imaji auditif Dunia jauh mengabur imaji taktilis Kelam mendinding batu imaji taktilis Dihantam suara bertalu-talu imaji auditif Di sebelahnya api dan abu imaji visual Aku hendak berbicara imaji taktilis Suaraku hilang, tenaga terbang imaji taktilis Sudah! Tidak jadi apa-apa! imaji taktil Ini dunia enggan disapa, ambil perduli imaji taktilis Keras membeku air kali imaji taktilis Dan hidup bukan hidup lagi imaji taktilis Kuulangi yang dulu kembali imaji taktilis Sambil bertutup telinga, berpicing mata imaji auditif dan visual Menunggu reda yang mesti tiba imaji taktilis c. Kata Konkret Dalam puisi ini, kata konkret yang dipilih untuk menggambarkan bahwa ia berusaha sabar dan mengabaikan komentar orang-orang yang membicarakannya, terbukti pada larik-larik Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing menggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Kata konkret yang dipilih untuk menggambarkan bahwa ia berusaha berbicara namun ia tidak bisa berbicara dan berusaha tidak peduli, terbukti pada larik-larik Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Kata konkret yang dipilih untuk menggambarkan bahwa ia kuat dan tahan dalam menjalani hidup Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kata konkret yang dipilih untuk menggambarkan bahwa ia akan terus sabar dan yakin bahwa cobaan akan berlalu seiring berjalannya waktu Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba d. Majas atau Gaya Bahasa Dalam puisi ini menggunakan majas hiperbola, terbukti pada larik Dunia jauh mengabur, Kelam mendinding batu, Suaraku hilang, tenaga terbang, Keras membeku air kali, Dan hidup bukan hidup lagi. Selain itu juga terdapat majas personifikasi, terbukti pada larik Ini dunia enggan disapa, ambil perduli e. Rima dan Ritma Rima di dalam puisi Kesabaranā karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut Aku tak bisa tidur pengulangan bunyi fonem /a/ dan /i/ Orang ngomong, anjing nggonggong pengulangan bunyi fonem /o/ dan /ng/ Dunia jauh mengabur pengulangan bunyi fonem /u/ Kelam mendinding batu pengulangan bunyi fonem /e/ dan /m/ Dihantam suara bertalu-talu pengulangan bunyi fonem /a/ Di sebelahnya api dan abu pengulangan bunyi fonem /a/ Aku hendak bicara pengulangan bunyi fonem /a/ Suaraku hilang, tenaga terbang pengulangan bunyi fonem /a/ dan /ng/ Sudah! tidak jadi apa-apa! pengulangan bunyi fonem /a/ Ini dunia enggan disapa, ambil perduli pengulangan bunyi fonem /i/ dan /a/ Keras membeku air kali pengulangan bunyi fonem /k/, /e/, dan /a/ Dan hidup bukan hidup lagi pengulangan bunyi fonem /a/, /i/ dan kata hidupā Kuulangi yang dulu kembali pengulangan bunyi fonem /u/ dan /a/ Sambil bertutup telinga, berpicing mata pengulangan bunyi fonem /a/,/i/ dan /u/ Menunggu reda yang mesti tiba pengulangan bunyi fonem /e/ dan /a/ Ritma di dalam puisi Kesabaranā karya Chairil Anwar adalah kata akuā yang seolah bergelombang menimbulkan ritma. Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak bicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba ChairilAnwar menceritakan bagaimana perlakuan sang ibu kepadanya melalui puisi tersebut. Setiap ibu memiliki cara tersendiri untuk membimbing dan mendidik anaknya. Kesabaran dan ketelatenan seorang ibu sangat digambarkan dalam puisi tersebut. Meski perlakuan masing-masing ibu berbeda, namun tujuannya tetap sama, yakni memberikan kasih sayang PuisiDoa Karya Chairil Anwar Kepada pemeluk teguh, Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Cahaya-Mu panas suci Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling. 3. Puisitersebut merupakan hasil implementasi dari 10 karya Chairil Anwar, berjudul Masjid, Aku, Kesabaran, Sia-sia, Hukum, Cintaku Jauh di Pulau, Persetujuan Dengan Bung Karno, Diponegoro, Yang Terampas dan yang Putus, dan Nisan. "Seting saya buat kursi di atas kuburan, karena sampai mati pun, kekuasaan tetap ada dan merajalela. PuisiChairil Anwar Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak berbicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Untaianaksara membentuk karya sastra. Berhiaskan mutiara gambarkan sejuta makna. Kata demi kata berjajar rapi ungkapan rasa jiwa. Baca juga: Merajut Asa. Nilai Estetis dalam Kesederhanaaan Diksi di Puisi Kesabaran, Chairil Anwar. Chaerul Sabara Dibaca 56 4 "Aku" Chairil Anwar dan 3 Paradigma Pendidikan bagi Anak Bangsa Indonesia .