allahummaanta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtani wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu`u laka bidzanbi wa abuu`u laka bini'matika 'alayya faghfirli fa innahu laa yaghfiru adz dzunuuba illa anta (a'uudzu bi syarri maa shana'tu ) arti:
Doa Allahumma Anta Robbi Laa Ilaha illa Anta Kholaqtani Makna dan Keutamaannya Doa Allahumma Anta Robbi Laa Ilaha illa Anta Kholaqtani biasanya dibaca bakda maghrib. Bahkan para ulama membaca secara konsisten dzikir ini sebagai dzikir setelah ini terdapat dalam beberapa kitab hadis, di antaranya, al-Baihaqi dalam kitab Syuabul Iman dan juga as-Suyuthi dalam kitab Nurul Lum’ah Fi Khashaish al-Jumat. Bahkan as-Suyuthi mengategorikan doa ini dalam khashaisul jumat keutamaan hari jumat yang ke doa allahumma anta robbi laa laha illa Anta holaqtani selengkapnyaاللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي ، وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ ، وَفِي قَبْضَتِكَ ، وَناصِيَتِي بِيَدِكَ ، أَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبُ إِلا أَنْتَAllahumma anta robbi laa ilaaha illa anta khalaqtani, wa ana abduka wabnu amatika wafi qabdhotika wa nasiyati bi yadika. Amsaitu ala ahdika wa wa’dika mastatho’tu audzu bika min syarri ma shona’tu. Abu’u bi ni’matika wa abu’u bidzanbi faghfirly dzunubi. Innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.“Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada tuhan yang aku sembah kecuali Engkau yang telah menciptakanku. Menciptakanku sebagai hambamu dan anak dari hamba sahayamu. Hidupku ada dalam genggaman-Mu. Aku hidup atas janji dan ancaman-Mu. Selama aku bisa, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat,. Aku telah menyia-nyiakan nikmatmu. Dan aku berbuat dosa. Maka ampunilah dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”Keutamaan Doa Sayyidul IstighfarRasulullah dalam riwayat tersebut memberikan janji. Siapapun yang membaca doa ini di pagi hari jumat, kemudian ia meninggal, maka ia akan mendapatkan Surga-Nya. Tentu, semua ini bisa terjadi jika Allah Swt menghendaki dan riwayat lain juga dijelaskan, Rasul juga menuturkan bahwa jika doa ini bisa dibaca pada malam hari, maka jika pembacanya meninggal pada pagi hari, maka Allah akan memasukkannya ke surga, begitu juga sebaliknya. ANWallahu A’lam.
Beliaubersabda: 'Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.'. “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah
Question Is it correct that this was a duâa Nabi Musa âalayhis salam would also recite? Allahumma anta khalaqtani wa anta tahdini wa anta tutâimuni wa anta tasqini wa anta tumituni wa anta tuhyini Answer Yes, this is correct. Sayyiduna Samurah ibn Jundub radiyallahu âanhu heard this multiple times from Nabi sallallahu âalayhi wa sallam, Sayyiduna Abu Bakr and Sayyiduna âUmar radiyallahu âanhuma. When Sayyiduna âAbdullah ibn Salam radiyallahu âanhu heard this, he said, âAllah Taâala had granted these words to Musa âalayhis salam. He used to recite this duâa seven times daily and Allah Taâala would grant him whatever he asked Al Muâjamul Awsat, Hadith 1032 See the Arabic text of the duâa and authenticity here. And Allah Taâala Knows best. Answered by Moulana Suhail Motala Approved by Moulana Muhammad Abasoomar This answer was collected from The answers were either answered or checked by Moulana Haroon Abasoomar rahimahullah who was a Shaykhul Hadith in South Africa, or by his son, Moulana Muhammad Abasoomer hafizahullah, who is a Hadith specialist.
Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastata’tu, a’udhu bika min sharri ma sana’tu, abu’u laka and prostrating: ‘Subhanaka Allahumma, Rabbana wa bihamdik. Allahumma-ghfirli (Glory be to You O Allah, Our Lord, and praise. O Allah, forgive me,” following the